Bleep Test itu apa ya?
Kebugaran
jasmani didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk melakukan kerja
sehari-hari secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti sehingga
masih dapat menikmati waktu luangnya. Kebugaran jasmani dikelompokkan ke dalam
tiga kelompok yakni: 1) kebugaran statis dalam arti kata keadaan seseorang yang
bebas dari penyakit, 2) kebugaran dinamis dalam arti kemampuan untuk bekerja
efisien yang tidak memerlukan keterampilan, misalnya berjalan, mengangkat, dan
lain-lain, 3) kebugaran motoris dalam arti kemampuan untuk melakukan kerja
dengan keterampilan tinggi dan efisien.
Kebugaran
jasmani juga merupakan salah satu komponen dalam mencapai suatu produktivitas
yang baik. Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang melakukan aktivitas
primer sehari-hari tanpa merasa lelah dan masih mempunyai cukup tenaga untuk
melakukan aktivitas yang lain. Pengukuran kebugaaran jasmani dapat
dilakukan dengan salah satu cara yaitu Bleep
Test sebagai indikator kebugaran tubuh. Test ini meliputi berlari terus
menerus di antara dua garis yang berjarak 20 m selama terdengar suara beep yang sudah direkam sebelumnya.
Itulah sebabnya test ini sering juga disebut bleep test.
Atlet berdiri di belakang garis pertama menghadap ke garis
kedua, dan mulai berlari sesuai aba-aba dari CD atau tape. Kecepatan pada start sangat lambat. Atlet terus berlari di
antara kedua garis, berbalik arah bila terdengar suara beep yang sudah terekam. Sesudah sekitar satu menit, kecepatan
suara beep akan bertambah dan
tenggang suara beep menjadi lebih
cepat. Hal ini akan berlangsung terus per satu menit (level).
Bila atlet belum mencapai garis pada waktu terdengar suara beep, atlet harus menyelesaikannya terlebih dahulu, kemudian
berbalik dan berusaha menyesuaikan kecepatan larinya di antara dua beep. Apabila atlet sudah mencapai garis
sebelum terdengar beep, atlet harus
menunggu sampai terdengar beep. Test dihentikan bila atlet dua kali gagal
mencapai garis (kurang dari 2 meter) pada saat pembalikan dua kali
berturut-turut.
Bleep
test akan menjadi ukuran kebugaran tubuh. Upaya meningkatkan kebugaran jasmani,
perlu dilakukan kegiatan yang dapat menjaga dan meningkatkan kebugaran jasmani.
Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu olahraga secara teratur dan
pengukurannya dapat dilakukan dengan bleep
test.
Bleep test biasanya digunakan untuk mengukur VO2
max seseorang dan tingkat kebugaran seseorang. Berikut adalah standar-standar
yang dapat digunakan dalam penilaian bleep
test. Penilaian bleep test untuk pria :
Age (years)
|
very poor
|
poor
|
fair
|
average
|
good
|
very good
|
Excel-lent
|
12 - 13 yrs
|
< 3/3
|
3/4 - 5/1
|
5/2 - 6/4
|
6/5 - 7/5
|
7/6 - 8/8
|
8/9 - 10/9
|
> 10/9
|
14 - 15 yrs
|
< 4/7
|
4/7 - 6/1
|
6/2 - 7/4
|
7/5 - 8/9
|
8/10 - 9/8
|
9/9 - 12/2
|
> 12/2
|
16 - 17 yrs
|
< 5/1
|
5/1 - 6/8
|
6/9 - 8/2
|
8/3 - 9/9
|
9/10 - 11/3
|
11/4 - 13/7
|
> 13/7
|
18 - 25 yrs
|
< 5/2
|
5/2 - 7/1
|
7/2 - 8/5
|
8/6 - 10/1
|
10/2 - 11/5
|
11/6 - 13/10
|
> 13/10
|
26 - 35 yrs
|
< 5/2
|
5/2 - 6/5
|
6/6 - 7/9
|
7/10 - 8/9
|
8/10 - 10/6
|
10/7 - 12/9
|
>12/9
|
36 - 45 yrs
|
< 3/8
|
3/8 - 5/3
|
5/4 - 6/4
|
6/5 - 7/7
|
7/8 - 8/9
|
8/10 - 11/3
|
> 11/3
|
46 - 55 yrs
|
< 3/6
|
3/6 - 4/6
|
4/7 - 5/5
|
5/6 - 6/6
|
6/7 - 7/7
|
7/8 - 9/5
|
> 9/5
|
56 - 65 yrs
|
< 2/7
|
2/7 - 3/6
|
3/7 - 4/8
|
4/9 - 5/6
|
5/7 - 6/8
|
6/9 - 8/4
|
> 8/4
|
> 65 yrs
|
< 2/2
|
2/2 - 2/5
|
2/6 - 3/7
|
3/8 - 4/8
|
4/9 - 6/1
|
6/2 - 7/2
|
> 7/2
|
(Ramsbottom 1988)
Penilaian bleep test untuk
wanita :
Age (years)
|
very poor
|
poor
|
fair
|
average
|
good
|
very good
|
Excel-lent
|
12 - 13 yrs
|
< 2/6
|
2/6- 3/5
|
3/6- 5/1
|
5/2 - 6/1
|
6/2 - 7/4
|
7/5 - 9/3
|
> 9/3
|
14 - 15 yrs
|
< 3/3
|
3/4 - 5/2
|
5/3 - 6/4
|
6/5 - 7/5
|
7/6 - 8/7
|
8/8 - 10/7
|
> 10/7
|
16 - 17 yrs
|
< 4/2
|
4/2 - 5/6
|
5/7 - 7/1
|
7/2 - 8/4
|
8/5 - 9/7
|
9/8 - 11/10
|
> 11/11
|
18 - 25 yrs
|
< 4/5
|
4/5 - 5/7
|
5/8 - 7/2
|
7/3 - 8/6
|
8/7 - 10/1
|
10/2 - 12/7
|
> 12/7
|
26 - 35 yrs
|
< 3/8
|
3/8 - 5/2
|
5/3 - 6/5
|
6/6 - 7/7
|
7/8 - 9/4
|
9/5 - 11/5
|
> 11/5
|
36 - 45 yrs
|
< 2/7
|
2/7- 3/7
|
3/8- 5/3
|
5/4 - 6/2
|
6/3 - 7/4
|
7/5 - 9/5
|
> 9/5
|
46 - 55 yrs
|
< 2/5
|
2/5 - 3/5
|
3/6 - 4/4
|
4/5 - 5/3
|
5/4 - 6/2
|
6/3 - 8/1
|
> 8/1
|
56 - 65 yrs
|
< 2/2
|
2/2 - 2/6
|
2/7 - 3/5
|
3/6 - 4/4
|
4/5 - 5/6
|
5/7 - 7/2
|
> 7/2
|
> 65 yrs
|
< 1/5
|
1/5 - 2/1
|
2/2 - 2/6
|
2/7 - 3/4
|
3/5 - 4/3
|
4/4 - 5/7
|
> 5/7
|
Kelebihan
dari bleep test, kelompok besar dapat
melakukan test ini sekaligus sehingga
biaya yang digunakan minimal. Selain
itu, juga merupakan upaya maksimal dari kapasitas daya tahan tubuh.
Kelebihan bleep test juga merupakan
test untuk energi aerobik sehingga dapat meningkatkan daya tahan atlet dan
peserta latihan secara berlanjut. Daya tahan tubuh yang dibentuk akan sangat
stabil.
Kelemahan
dari bleep test, praktek dan tingkat motivasi dapat
mempengaruhi nilai dicapai dan skor dapat subyektif.
Tes ini sering dilakukan di luar
ruangan, sehingga kondisi lingkungan dapat mempengaruhi hasil. Sebagai audio, kaset dapat meregangkan dari waktu ke
waktu, kaset perlu dikalibrasi yang melibatkan timing interval satu menit dan
membuat penyesuaian dengan jarak antara penanda (sehingga semakin baru kaset
atau alat audio yang digunakan akan semakin akurat). Tidak dianjurkan untuk
orang yang bermasalah kesehatan yang cukup kronik. Keadaan psikologis yang
jelek akan mempengaruhi hasil dari test ini.
Daftar Pustaka
Brewer,
J., Ramsbottom, R., & Williams, C.1988.Multistage
fitness test: A progressive shuttle-run test for the prediction of maximum
oxygen uptake. Belconnen, ACT: Australian Coaching Council.
Ramsbottom
et al.1988. A progressive shuttle run test to
estimate maximal oxygen uptake.British Journal of Sports Medicine 22: 141-5.
Yudi, Rahmat.2007.Tinjauan Kondisi Fisik Atlet Dayung Sumatera Barat
(Skripsi). Padang: FIK UNP.
Depkes, Republik Indonesia.2005. Petunjuk
Teknis Pengukuran Kebugaran Jasmani, Dir.Jen Bina Kesehatan Masyarakat, Departemen
Kesehatan Jakarta.
0 comments